Indigofera zollingeriana adalah legume yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan relatif baru dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini memiliki kandungan protein kasar yang tinggi setara dengan alfafa (25 -23), kandungan mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia. Meskipun Indigofera tergolong tanaman yang baik sebagai sumber bahan baku pakan berkualitas, namun peternak belum banyak memanfaatkan hij auan tanaman ini karena masih terbatas ketersediaanya akibat belum banyak di produksi (Abdullah et al., 2010).
Indigofera zollingeriana dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya akan nitrogen, fosfor dan kalsium. Indigofera zollingeriana sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak dan mengandung protein kasar 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22%, dan fosfor 0,18%. Legume Indigofera zollingeriana memiliki kandungan protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering, genangan air dan tahan terhadap salinitas dan kandungan protein yang tinggi (26% -31%) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (77%) . Tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan baik sebagai pakan dasar maupun sebagai pakan suplemen sumber protein dan energ i, terlebih untuk ternak dalam status produksi tinggi (laktasi) karena toleran terhadap kekeringan, maka Indigofera zollingeriana dapat dikembangkan di wilayah dengan iklim kering untuk mengatasi terbatasnya ketersedian hijauan terutama selama musim kemarau. Keunggulan lain tanaman ini adalah kandungan taninnya sangat rendah berkisar antara 0,6 -1,4 ppm (jauh di bawah taraf yang dapat menimbulkan sifat anti nutrisi).
Indigofera zollingeriana memiliki kandungan protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering, genangan air, dan tahan terhadap salinitas. Masih dalam Hassen et al. (2008) kandungan protein kasar Indigofera zollingeriana adalah sebesar 24,3%. Taksonomi tanaman Indigofera zollingeriana adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae
Marga : Indigofera
Jenis : Indigofera zollingeriana .
Ciri-ciri legume Indigofera zollingeriana adalah tinggi kandungan protein dan toleran terhadap kekeringan dan salinitas menyebabkan sifat agronominya sangat diinginkan (Skerman, 1982). Saat akar terdalamnya dapat tumbuh kemampuannya untuk merespon curah hujan yang kurang dan ketahanan terhadap herbivora merupakan potensi yang baik sebagai cover crop (tanaman penutup tanah) untuk 6 daerah semi- kering dan daerah kering (Hassen et al ., 2004, 2006). Interval defoliasi tanaman ini yaitu 60 hari dengan intensitas defoliasi 100 cm dari permukaan tanah pada batang utama dan 10 cm dari pangkal percabangan pada cabang tanaman. Produksi bahan kering (BK) total Indigofera zollingeriana adalah 21 ton/ha/tahun dan produksi bahan kering daun total 5 ton/ha/tahun (Hassen et al., 2008).
Ransum bentuk pelet merupakan ransum yang terdiri dari bahan -bahan baku yang diolah melalui proses mekanik, yaitu dipadatkan dan ditekan oleh roller dan die, sehingga membentuk silinder atau batangan kecil. Dozier (2001) , menyatakan bahwa ransum dalam bentuk pelet dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam pakan, mempermudah penanganan sehingga menurunkan biaya produksi dan mengurangi penyusutan. Berbagai bahan p akan ternak baik biji -bijian maupun hijauan dapat dibentuk menjadi pelet sehingga memiliki komposisi bahan yang lebih padat dan tidak mengubah kandungan bahannya. Salah satu hijauan yang berpotensi diproses menjadi pelet adalah Indigofera zollingeriana yang akan digunakan sebagai pakan sumber protein karena memiliki kandungan protein kasar sebanyak 25,66% (Abdullah, 2010)