Bogor, 6 Mei 2020, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan – IPB mengadakan Rembug Online yang kedua dengan Tema “Strategi Penyediaan Pakan dan Bisnis Sapi Potong Menyongsong Lebaran Saat Pandemi Covid-19” pada hari Rabu, 6 Mei 2020 pukul 10.00-12.30. Narasumber yang diundang adalah Ir. Sugiono, MP. (Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan), Ir. Fini Murfiani, MSi (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Produk Peternakan (PPHNak) dan PLT Direktur Pakan, Ditjen PKH Kementan) dan Ir. Harianto Budi Raharjo (Direktur Produksi PT Lembu Jantan Perkasa). Moderator yang memimpin diskusi adalah Prof.Dr.Ir. Dewi Apri Astuti, MS (Kepala Divisi Nutrisi Ternak Pedaging dan Kerja, Departemen INTP Fapet IPB).
Ir. Sugiono MP menyampaikan bahwa populasi ternak sapi potong di Indonesia Sumatera sampai Papua terus meningkat dalam 5 tahun terakhir dan pada tahun 2019 total populasi mencapai 17.118.850 ekor. dengan adanya dukungan infrastruktur dan program-program pendukung reproduksi ternak dari pemerintah. Ir. Fini Murfiani MSi memaparkan tingkat keamanan pakan pada saat ini dalam menyokong produktivitas ternak sapi potong. “Hijauan pakan yang disediakan dalam skala lokal per wilayah peternakan tidak mengalami permasalahan berarti. Hanya beberapa produk pakan hasil samping industri seperti onggok dan molasses mulai merangkak naik karena aktivitas industri yang mengalami kelesuan.”
Dari sisi pengusaha ternak sapi potong, Ir. Harianto Budi Raharjo menyebutkan bahwa secara usaha peternakan saat ini stok ternak masih mencukupi karena proses pembelian bibit ternak untuk lebaran telah dilakukan sebelum masa PSBB diberlakukan. “Proses budidaya ternak di kandang saat ini memberlakukan manajemen pegawai dengan standar kesehatan yang cukup ketat. Pekerja diwajibkan untuk membersihkan diri saat datang maupun pulang dan diberlakukan larangan untuk berkumpul di kandang.” Masalah yang mungkin muncul jika pada saat lebaran nanti PSBB akan menghambat distribusi produk ternak ke masyarakat yang dapat meningkatkan harga jual ternak.
Rembug online INTP ini berlangsung hangat dengan dihadiri lebih dari 300 orang dari berbagai instansi dari seluruh Indonesia. Peserta rembug online juga hadir dari berbagai perusahaan peternakan maupun peternak-peternak mandiri. Rembug online membahas pula mengenai kebutuhan akan sistem distribusi produk untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen. IPB memandang perlu kerjasama yang baik antara akademisi, pemerintah, pengusaha, masyarakat peternak dan media massa. “Perguruan Tinggi (IPB) telah dan akan terus melakukan penelitian yang bermanfaat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menyediakan produk peternakan untuk masyarakat. Namun demikian untuk produksi lebih lanjut maka pengusaha perlu terlibat aktif dalam melanjutkan dan memanfaatkan hasil penelitian di Perguruan Tinggi”
Rembug Online ini diharapkan dapat memberikan rumusan dan tambahan wawasan para peserta tentang kesiapan penyediaan stok pakan dan ternak sapi potong menjelaang lebaran di masa pandemi covid-19. Masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak ada masalah terkait stok penyediaan pakan dan ternak sapi potong, namun yang menjadi perhatian adalah pemasaran yang terkendala dengan menurunnya konsumsi oleh konsumen besar seperti rumah makan, catering, hotel dan tempat wisata. Diharapkan juga ada paket kebijakan dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dari peternak, sehingga apabila harga ternak jatuh, pemerintah dapat menampung produk ternak tersebut sehingga kestabilan harga terjamin di tingkat peternak. Semoga pandemi covid-19 ini segera berlalu dan peternakan bisa terus maju terutama dalam penyediaan sumber protein hewani untuk masyarakat.